Shalat Witir: Pengertian, Niat dan Tata Cara Mengerjakannya

Diposting pada

Muslimpintar.com – Shalat witir adalah shalat sunah yang dikerjakan pada malam hari dengan jumlah rakaatnya ganjil dengan jumlah rakaat paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Akan tetapi shalat witir umumnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Shalat witir merupakan shalat sunnah muakad, yaitu sunah yang sangat dianjurkan.

Shalat witir biasa dilakukan setelah mengerjakan shalat malam seperti shalat tarawih pada bulan Ramadhan, shalat tahajud dan shalat sunnah lainnya. Shalat witir bertujuan untuk mengganjilkan shalat yang dikerjakan. Waktunya mengerjakannya yaitu setelah shalat Isya sampai terbit fajar. Shalat witir sebaiknya dikerjakan pada akhir malam, namun jika khawatir tidak bisa bangun pada malam boleh dikerjakan pada awal malam.

Baca juga: Shalat Tarawih : Pengertian, Keutamaan dan Hukumnya

Hal ini sesuai dengan sesuai dengan hadist berikut ini:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ خَافَ اَنْ لَايَقُمَ اٰخِرَالَّيْلِ فَلْيُوْتِرْ اَوَّلَهُ وَمَنْ طَمَعَ اَنْ يُوْتِرَاٰخِرَالَّيْلِ فَاِنَّ الْصَلَاةَاٰخِرَالَّيْلِ مَشْهَوْدَةٌ وَذٰلِكَ اَفْضَلُ

Artinya: Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa khawatir tidak dapat bangun pada akhir malam, hendaklah shalat witir pada awal malam. Barang siapa menginginkan shalat witir pada akhir malam, sesungguhnya shalat pada akhir malam itu disaksikan (malaikat) dan itu lebih utama.” (HR Muslim)

Hadist mengenai anjuran shalat witir.

عَنِ ابْنِ عُمَرَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَنَّ النَبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:اِجْعَلُوااْلوِتْرَاٰخِرَصَلاَتِكُمْ

Artinya: Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda,” Jadikanlah shalat Witir sebagai penutup shalatmu di waktu malam” (HR Bukhari dan Muslim)

Cara Mengerjakan Shalat Witir

Jika ingin mengerjakan shalat witir 3 rakaat boleh dikerjakan dengan 2 kali salam, yaitu dua rakaat salam selanjutnya satu rakaat salam. Selain itu shalat witir tiga rakaat boleh dikerjakan dengan satu kali salam. Apabila ingin mengerjakan shalat witir 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat atau 11 rakaat boleh dikerjakan setiap dua rakaat salam. Dan yang terakhir satu rakaat salam atau tiga rakaat salam tanpa tasyahud awal. Mengenai bacaan dan gerakannya sama seperti shalat fardhu yang berbeda hanya niatnya.

Mengenai jumlah bilangan shalat witir yang bermacam-macam, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw berikut ini:

Artinya: “Barang siapa yang suka mengerjakan shalat witir lima rakaat hendaklah ia mengerjakannya, dan siapa yang suka mengerjakan tiga rakaat hendaklah ia mengerjakannya dan siapa yang suka mengerjakan satu rakaat maka diperbolehkan juga.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim dari Abu Ayub)

Dalam hadist lain dinyatakan sebagai berikut:

Artinya: Rasulullah Saw berdabda: Berwitirlah engkau dengan lima, atau tujuh, atau sembilan atau sebelas rakaat.” (HR Al Baihaqi)

Niat Shalat Witir

Seperti yang sudah dijelaskan diatas  shalat witir boleh dikerjakan dengan dua rakaat salam dan diakhiri dengan satu rakaat salam. Oleh karena itu niatnya ada yang dua rakaat dan ada yang satu rakaat. Berikut merupakan lafadz niat shalat witir lengkap dengan terjemahannya.

Niat Shalat Witir 2 Rakaat

Niat shalat witir 2 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatal witri rak’ataini lillahi ta’aala

Artinya: “Saya niat shalat witir dua raka’at karena Allah ta’ala”

Niat Shalat Witir 1 Rakaat

Niat shalat witir 1 rakaat

اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِرَكْعَةً  لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatal witri rak’atan lillahi ta’aala

Artinya: “Saya niat shalat witir satu raka’at  karena Allah ta’ala”

Niat Shalat Witir Berjamaah

Niat Shalat Witir 2 Rakaat Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا / اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya niat shalat sunah witir dua rakaat menghadap kiblat (sebagai ma’mum/imam ) karena Allah Ta’ala”

Niat Shalat Witir 1 Rakaat Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةً الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً (مَأْمُوْمًا / اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالٰى

Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan ( ma’muuman/imaaman ) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya niat shalat sunah witir satu rakaat menghadap kiblat (sebagai ma’mum/imam ) karena Allah Ta’ala”

Bacaan Wirid dan Doa Setelah Shalat Witir

Wirid Sholat Witir

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Subhaanal malikil qudduus

Artinya: “Maha Suci Allah. Maha Raja”

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلآئِكَةِ وَالرُّوْحِ

Subbuuhun qudduusur robbunaa wa robbul-malaa-‘ikati warruuh

Artinya: “Maha Suci lagi Maha qudus Tuhan kami, Tuhan seluruh Malaikat dan Ruh”

سُبْحَانَ اللهْ وَالْحَمْدُ لِلهْ وَلآ اِلَهَ اِلَّا اللهْ وَاللهُ اَكْبَرُ

Subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar

Artinya: “Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan allah Mahabesar”

وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘aziim.

Artinya: “Dan tiada daya (untuk menghindar dari kemkasiatan), dan tiada kekuatan (untuk mengejakan ibadah) kecualai dengan pertolongan Allah Yang Maha tinggi lagi Maha besar.”

Setelah membaca wirid kemudian dilanjutkan membaca doa dibawah.

Doa Setelah Sholat Witir

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا،وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ

اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.

Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.

Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar, kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.”

“Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami. Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang diantara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”

Demikianlah mengenai pengertian, niat dan tata cara mengerjakan shalat witir. Semoga apa yang sudah di sampaikan diatas bisa bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.